Senin, 19 Januari 2009

Credit Union SUATU Model PEMBERDAYAAN

Gerakan ekonomi rakyat telah berlangsung lama seiring dengan perkembangan nilai-nilai humanistis yang tinggi dimana nilai-nilai social, nilai demokrasi dan nilai keadilan menjadi dasar perjuangannya. Sebagai penyeimbang dari praktek system ekonomi kapitalis yang bersifat individu dan serakah, maka kegiatannya lebih pada memajukan ekonomi anggotanya. Untuk mencapai itu mereka mesti bekerja sama membangun diri dari apa yang mereka punya.

Salah satu Model ekonomi kerakyatan yang berkembang di Indonesia saat ini adalah Credit Union. Credit Union terbentuk karena suatu keprihatinan akan kemiskinan dan pemahaman yang keliru dalam mengelola ekonomi keluarga. Namun juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap penguasaan faktor-faktor ekonomi secara sepihak oleh kaum kapitalis yang bersifat menindas.

Maka anggota yang bergabung dalam suatu Credit Union dengan berbagai latar belakang wajib mengikuti pendidikan tentang Credit Union itu sendiri. Penekanan pendidikan disini adalah diarahkan pada perubahan pola pikir orang yang bergabung. dampaknya ada kesadaran untuk merubah tindakan yang selama ini keliru dilakukan baik pada diri pribadimaupun terhadap lingkungan. Pemahaman akan pentingnya bertanggungjawab baik pada diri sendiri maupun bertanggungjawab terhadap alam dan lingkungannya dilakukan secara bersama-sama guna kemakmuran bersama. Implementasi dari ketiga hal diatas merupakan pemahaman akan dasar/pilar Credit Union yang dibangun diatas pendidikan, swadaya dan solidaritas.

Jatuhnya praktek ekonomi kapitalis yang berakibat pada krisis ekonomi global menjadi tamparan hebat bagi kaum kapitalis. Sekaligus sebagai peluang bagi kaum kapitalis dan sosialis memperbaiki diri. Sebab praktek perjudian, monopoli (penguasaan ekonomi & kebijakan), dan spekulasi yang tinggi yang selama ini dijalankan oleh kaum kapitalis menimbulkan kekacauan dikalangan mereka sendiri dan berimbas pada tatanan ekonomi dunia.

Penumpukan modal dan penghamburan modal yang tidak terkendali menyebabkan perusahaan-perusahaan pencetak uang kapitalis ikut ambruk. Mereka yang di PHK kan menjadi pengangguran dan menjadi korban pertama dari system yang mereka bangun sendiri.
Karena banyak pengangguran, maka daya beli masyarakat juga berkurang. Yang sangat terasa bagi dunia adalah kegiatan perdagangan antar Negara dimana aktivitas ekspor - impor menurun. Negara-negara yang berkiblat pada system ekonomi pasar (kapitalis) sangat nyata merasakan dampaknya. Inflasi terjadi peningkatan yang signifikan disetiap negara.

Sementara Penumpukan modal terjadi karena sulitnya berinvestasi pada Negara-negara miskin dan berkembang, ini dikarenakan masih menumpuknya hutang Negara-negara miskin tadi.

Selain karena sulit dijual dan diinvestasikan dipasar maka mau tidak mau mereka menginvestasikannya kembali dilembaga atau perusahaannya sendiri. Yang mana perusahaannya sendiri dengan tingkat bunga yang jauh lebih murah namun tidak memberikan apa-apa.Contohnya pemberian kredit perumahan.
Sekali lagi rakyat yang notabene sebagi objek kapitalis menjadi penanggung beban kejatuhan perusahaan-perusahaan milik kapitalis tadi. Dana masyarakat yakni pajak yang diambil oleh pemerintah membantu memulihkan perusahaan-perusahaan kapitalis yang ambruk.

Dengan menguasai pemerintah mereka dengan mudah mendapat modal kembali dari dana masyarakat untuk menyokong aktivitasnya. Memang hal yang sangat memalukan tapi bagi kaum kapitalis ini hal biasa. Mereka masih dapat tidur dengan nyenyak dikasur empuk walaupun sudah jatuh mereka mendapat suntikan dana dari masyarakat banyak.
Lalu bicara soal ekonomi kerakyatan dan Credit Union pada krisis global dewasa ini menjadi penting karena usaha ini dibangun dari swadaya anggotanya yang bergabung. Dalam praktek kegiatannya Credit Union mendorong aktivitas masyarakat terutama anggotanya untuk terus bergandeng tangan membangun kesejahteraan tanpa mengabai berbagai factor utama dalam lingkungannya.

Pentingnya mempertahankan asset yang dimiliki berupa tanah, dan sumberdaya alam lainnya, dimotivasi untuk dikelola secara arif dan bijaksana. Dan ini terbukti pada situasi krisis global bagi anggota yang masih memiliki tabungan yang cukup di Credit Union serta memiliki lahan pertanian dapat mengembangkan berbagai alternative usaha perkebunan berupa tanaman komoditi baik untuk kebutuhan lokal lokal maupun dipasarkan diluar. Ini sangat mampu menyokong kekuatan ekonomi keluarga. Mereka tetap eksis bersama Credit Union.

Dalam kegiatan motivasi dan pendidikan kepada anggota, suatu Credit Union selalu menekankan agar nilai-nilai kebersamaan, gorongroyong dan pelestarian sumber daya alam dan budaya tetap dijaga.

Pengelolaan sumber-sumber daya ini mesti secara arif dan berkelanjutan sehingga ada keseimbangan yang terjadi antara alam dan manusia.
Jika kita kembali pada kaum kapitalis, penguasaan dan pengelolaan sumberdaya alam akan lebih bersifat eksploitatif. Sehingga dampak dari kegiatannya adalah kehancuran pada semua aspek kehidupan terutama terhadap lingkungan dan kerusakan sumberdaya alam.

Perubahan iklim dan bencana alam berupa tanah longsor, banjir dan dampak social lainnya meracuni masyarakat. Ini adalah salah satu ancaman kerusakan yang disebabkan oleh pembangunan yang tidak memperhatikan aspek sosial lingkungan.
Credit union dalam kegiatannya memacu anggotanya untuk hidup beriringan dengan alam, sehingga ada keseimbangan . Penetapan kawasan kelola masyarakat dilakukan secara bijak sehingga krisis multidimensi seperti krisis pangan, krisis air dan energi maupun krisis moral tidak terjadi.

Dalam membangun anggotanya Credit Union senantiasa mengacu pada masyarakat. Apa yang dimiliki mereka itulah yang akan dibangun secara bersama pula. Misalnya mendorong anggota untuk meningkatkan taraf hidup. Anggota didorong untuk menabung dengan cara menyisihkan pendapatannya minimal 10 % dari pendapatan setiap bulannya. Dengan demikian ada tabungan dan perencanaan yang matang disetiap keluarga dalam mencapai kesejahteraan.

Untuk meningkatkan sumber pendapatan keluarga, Credit Union mendorong anggotanya untuk mengembangkan dan memanfaatkan lahan yang mereka miliki untuk ditanam dengan tanaman komoditi dengan berbagai variasi sehingga ada nilai tambah bagi keluarga dibidang ekonomi. Credit Union biasanya membantu anggota dalam hal konsultasi dan bagaimana peluang, memfasilitasi anggota yang ingin mengembangkan usaha.
Selain itu pendampingan lapangan juga sangat membantu anggota dalam berusaha.Anggota dapat mengungkapkan persoalan yang dihadapi udahanya sehingga ada jalan keluar dan tidak berjalan sendiri. Penguasaan ini menjadi nyata dan berkelanjutan dengan didukung oleh akses modal yang mudah dari Credit Union. Sehingga Credit Union menjadi kuat karena sumberdaya anggota yang kuat pula. Bersama Credit Union anggota ditantang mewujudkan cita-cita mencapai kesejahteraan dimasa kini dan masa depan.